Menelusuri Jejak Benteng Sultan Iskandar Muda Aceh Besar - Provinsi Aceh

Menelusuri benteng Sultan Iskandar Muda Aceh
Kali ini saya menelusuri jejak sejarah Benteng Sultan Iskandar Muda yang terletak di Beurandeh, Desa Mesjid Raya, KabupatenAceh Besar - Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Lokasi benteng yaitu di sekitar Pelabuhan Malahayati, tepatnya:
1. Sebelah Barat: perkampungan penduduk
2. Sebelah Timur: sungai Malahayati
3. Sebelah utara: Jalan lintas pelabuhan Malahayati
4. Sebelah selatan: kebun kelapa dan rumah penduduk

Benteng Bagian Depan
Peninggalan sejarah di sini berupa sebuah bangunan benteng yang terbuat dari tembok dan batu ksli, berukuran persegi kurang lebih 100 m persegi. Tinggi bangunan ini sekitar 3 meter yang terdiri dari dinding luar (benteng), dua tempat penjagaan, dan bangunan persembunyian di bagian atas.

Pelataran bangunan benteng ini cukup luas sekitar 500 m persegi. Lokasi ini juga telah dibatasi oleh pagar yang mengelilingi seluruh bangunan benteng.

Tangga Menuju Tengah Benteng
Jika Anda memiliki kendaraan baik mobil maupun motor dapat di parkir di halaman bangunan ini. Namun untuk mencapai pintu masuk ke dalam bangunan, hanya ada satu pintu masuk yaitu sebelah utara.

Benteng Sultan Iskandari Muda ini diperkirakan dibangun pada tahun 1607 - 1636 M saat Sultan Iskandar Muda menjadi raja di Samudera Pasai.

Bangunan benteng sampai saat ini masih kokoh berdiri, setiap sudutnya terlihat kokoh berdiri kokoh, namun bagian dalamnya ada beberapa anak tangga yang sudah mulai runtuh. 

Berdasarkan beberapa informasi yang saya dapatkan benteng ini bertujuan sebagai pertahanan awal untuk mengantisipasi musuh atau pendatang yang berlayar memasuki wilayah Kerajaan Samudera Pasai.
Tempat Penjaga di depan Benteng
Benteng ini berjarak sekitar 100 m dari Pelabuhan Malahayati - Aceh Besar. Pelabuhan ini merupakan akses kapal laut untuk memasuki wilayah Aceh dari Selat Malaka. 

Benteng ini juga pernah digunakan oleh Kerajaan Samudera Pasai untuk menghadang serangan dari Kerajaan Sriwijaya (Palembang) yang ingin menaklukan Kerajaan Samudera Pasai beserta Kerajaan Perlak. 

Lokasi benteng ini berjarak 200m dari Jalan Raya Laksamana Malahayati. Tepatnya setelah simpang masuk ke sebelah kiri sebelum jembatan Malahayati. 

Bagian Barat Benteng
Benteng Sultan Iskandar Muda ini terawat dengan baik, walaupun rumput di bagian dalam masih cukup tinggi dan banyak kambing yang merumput di dalamnya.

Lokasi ini cocok untuk shooting atau fotografi. Lokasinya strategis dan bernilai sejarah. Bisa mengambil arah ke laut atau ke dermaga Malahayati.

Selama saya berada di lokasi ini, hanya ada dua orang pengunjung. Selebihnya tidak ada penambahan, sepi dari pendatang. Mungkin hal ini terkait dengan lokasinya yang jauh dan kurang begitu menarik.

Untuk mengaktifkan sektor pariwisata di daerah ini perlu perhatian khusus dari Pemerintah daerah untuk menarik minat masyarakat agar datang ke lokasi ini seperti pameran atau kegiatan rutin. 

Selain untuk meningkatkan kesadaran akan budaya juga untuk meningkatkan sektor pariwisata untuk mendongkrak perekonomian masyarakat di sekitarnya. 

Mari kita jaga kelestarian benda-benda sejarah yang kita miliki. Jadikan sebagai suatu aset bangsa yang harus dijaga, juga untuk meningkatkan rasa cinta akan bangsa dan negara Indonesia yang menyimpan berbagai macam sejarah peradaban yang tak ternilai harganya.