Mengenang Kejayaan PT Arun di Aceh Utara (Lhokseumawe)

Menelusuri jejak kejayaan PT Arun di Aceh Utara (Kota Petro Dollar)
Wargi Online (WO) dulu perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan terbesar yang mengeksploitasi kekayaan alam berupa Minyak dan Gas.

Bahkan daerah di sekitar perusahaan ini disebut sebagai Kota Petro Dollar (kota yang kaya). Setiap karyawan yang bekerja di perusahaan ini dijamin kesejahteraannya.

Kilang Minyak PT Arun | Antaranews.com

Ada yang tahu? Ya Anda benar, perusahaan ini adalah PT. Arun! Berikut ulasan singkatnya ya WO

Penemuan Ladang Gas Arun dan Pendirian PT Arun

Sejarah PT Arun Natural Gas Liquefaction (Arun NGL) bermula pada tahun 1968 ketika Pertamina menggandeng Mobil Oil untuk melakukan observasi sumber minyak di Aceh. 

Kontrak bagi hasil tersebut berhasil menemukan ladang gas alam yang sangat besar di Arun, tepatnya pada tanggal 24 Oktober 1971. 

Ladang gas Arun diestimasi menyimpan cadangan gas mencapai 17,1 triliun kaki kubik, yang saat itu dianggap sebagai cadangan gas alam terbesar di dunia.

Simak video kondisi PT Arun terkini:


Penemuan ladang gas Arun mendapat perhatian besar dari pemerintah sehingga Presiden Soeharto kemudian meresmikan PT Arun Natural Gas Liquefaction Co. pada tanggal 19 September 1978. Perusahaan ini didirikan sebagai anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang produksi LNG.

Masa Kejayaan PT Arun di Dekade 90-an

Pada dekade 1990-an, PT Arun NGL menjadi salah satu produsen LNG terbesar di dunia[3][4]. Perusahaan ini memiliki 6 unit pengolahan di Lhokseumawe, Aceh Utara. 

Kinerja ekspor PT Arun sangat tinggi dan berhasil merajai ekspor gas alam terbesar di dunia pada periode 90-an.

Aktivitas PT Arun tidak hanya menghasilkan devisa melalui ekspor, tetapi juga menstimulus aktivitas industri lainnya yang bergantung pada gas untuk aktivitas produksinya. 

Beberapa perusahaan tersebut antara lain PT Pupuk Iskandar Muda, PT Asean Aceh Fertilizer, dan PT Kertas Kraf Aceh. Aktivitas industri tersebut telah menyerap tenaga kerja sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat di Lhokseumawe dan sekitarnya.

Penurunan Produksi dan Penutupan PT Arun

Seiring berjalannya waktu, pasokan gas di sekitar Arun mulai berkurang. Pada tahun 1998, dilakukan pembangunan proyek NSO "A" yang diliputi unit pengolahan gas untuk fasilitas lepas pantai (offshore) dan di PT Arun. 

Fasilitas ini dibangun untuk mengolah 450 MMSCFD gas alam dari lepas pantai sebagai tambahan bahan baku gas alam dari ladang Arun di Lhoksukon yang semakin berkurang.

Namun demikian, pada akhirnya PT Arun NGL harus berhenti beroperasi pada tanggal 30 September 2015. Sebanyak 76% pekerja PT Arun pun dialihkan ke PT Perta Arun Gas.

Potensi Kebangkitan PT Arun

Saat ini, pemerintah menemukan potensi cadangan migas terbesar di lepas pantai Aceh. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menyatakan wilayah Andaman kemungkinan bisa menjadi penemuan cadangan migas terbesar di dunia. 

Dengan kondisi tersebut, peluang pemerintah untuk menghidupkan kembali kejayaan Kilang LNG Arun di Aceh dalam beberapa tahun mendatang semakin terbuka lebar.

Semoga bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan khususnya masyarakat Aceh dan umumnya untuk masyarakat Indonesia.